Aku memikirkan kata-kata Dinda tentang bermain RP, bagaimana bisa dia nyaman dengan sesuatu yang tidak nyata? Padahal di sekitar kita ada banyak sekali manusia yang bisa kita sayangi, kenapa harus dari dunia maya yang kita sendiri tidak tau gimana tampangnya, ya walaupun penampilan bukan segalanya, tapi hey ini tahun 2015, pasti mereka akan menilai mu dari penampilan terlebih dahulu, meskipun itu terkadang menipu. Dunia mangkin aneh saja hahaha
Aku terus bergelut dengan pemikiranku sendiri. Aah dari pada aku bingung sendiri aku mencoba mencari tahu sendiri tentang RP itu. Aku mengetikan “RP” di kolom search twitter dan wow ada banyak sekali akun-akun artis yang fake, aku menjadi tertarik untuk mengestalk salah satu aku RP yang aku temukan saat aku mengetikan keyword ”RP” dan yang aku temukan, salah satu akun artis Thailand bernama zee, aku tertarik untuk mengestalk akun itu karena zee salah satu idolaku, dia terlihat sangat keren dan sangat tampan walaupun sebenarnya dia perempuan. Jujur aku ingin sekali seperti zee bebas mengekspresikan diriku dengan memotong rambutku dan memakai apa yang aku sukai, sebenarnya aku juga memiliki jiwa tomboy seperti zee tapi apa daya aku terlahir dari keluarga yang sangat menjunjung perbedaan antara laki-laki dan pernempuan. Orang tuaku selalu memaksa aku memanjangkan rambutku dan mengenakan rok.Aku iri dengan kedua kakak laki-laki ku yang bisa bebas.Pernah sekali kedua kakak ku berniat untuk pergi hikingdan aku ingin ikut dengan mereka, kemudian saat aku meminta ijin kepada orang tuaku aku dimarahi habis-habisan oleh mereka, hahaha nasib anak perempuan.
Oke kembali ke akun zee yang aku stalk, rasanya aku sedikit tertawa melihat akun Thailand tetapi mengunakan bahasa Indonesia, malah bahasa pergaulan yang sebenarnya cukup absurd. Tidak bisa aku banyangkan jika zee yang sebenarnya akan menggunakan bahasa seperti itu haha its so impossible.
Setelah aku stalk akun itu bisa aku pastikan jika yang punya akun tersebut tidak mempunyai kehidupan nyata yang baik karena hampir setiap menitnya dia ngetweet , aku pikir akun itu juga tidak memiliki couple karena hampir semua tweetnya mengoda wanita, haha lucu juga ada manusia yang mengorbankan kehidupan real nya hanya untuk sebual role player.
Akhirnya aku menutup pencarianku, jujur saja aku tidak mengerti apa asiknya bermain role player. Dan sekarang aku tiba-tiba memikirkan nasib Flow, ah sedang apa dia? Bagaimana keadaannya?Apa iya baik-baik saja setelah bertemu dengan Rick? Dan yang menjadi pertanyaan besarku mengapa aku terlalu memikirkan Flow? Ada apa ini?
***
Aku terus bergelut dengan pemikiranku sendiri. Aah dari pada aku bingung sendiri aku mencoba mencari tahu sendiri tentang RP itu. Aku mengetikan “RP” di kolom search twitter dan wow ada banyak sekali akun-akun artis yang fake, aku menjadi tertarik untuk mengestalk salah satu aku RP yang aku temukan saat aku mengetikan keyword ”RP” dan yang aku temukan, salah satu akun artis Thailand bernama zee, aku tertarik untuk mengestalk akun itu karena zee salah satu idolaku, dia terlihat sangat keren dan sangat tampan walaupun sebenarnya dia perempuan. Jujur aku ingin sekali seperti zee bebas mengekspresikan diriku dengan memotong rambutku dan memakai apa yang aku sukai, sebenarnya aku juga memiliki jiwa tomboy seperti zee tapi apa daya aku terlahir dari keluarga yang sangat menjunjung perbedaan antara laki-laki dan pernempuan. Orang tuaku selalu memaksa aku memanjangkan rambutku dan mengenakan rok.Aku iri dengan kedua kakak laki-laki ku yang bisa bebas.Pernah sekali kedua kakak ku berniat untuk pergi hikingdan aku ingin ikut dengan mereka, kemudian saat aku meminta ijin kepada orang tuaku aku dimarahi habis-habisan oleh mereka, hahaha nasib anak perempuan.
Oke kembali ke akun zee yang aku stalk, rasanya aku sedikit tertawa melihat akun Thailand tetapi mengunakan bahasa Indonesia, malah bahasa pergaulan yang sebenarnya cukup absurd. Tidak bisa aku banyangkan jika zee yang sebenarnya akan menggunakan bahasa seperti itu haha its so impossible.
Setelah aku stalk akun itu bisa aku pastikan jika yang punya akun tersebut tidak mempunyai kehidupan nyata yang baik karena hampir setiap menitnya dia ngetweet , aku pikir akun itu juga tidak memiliki couple karena hampir semua tweetnya mengoda wanita, haha lucu juga ada manusia yang mengorbankan kehidupan real nya hanya untuk sebual role player.
Akhirnya aku menutup pencarianku, jujur saja aku tidak mengerti apa asiknya bermain role player. Dan sekarang aku tiba-tiba memikirkan nasib Flow, ah sedang apa dia? Bagaimana keadaannya?Apa iya baik-baik saja setelah bertemu dengan Rick? Dan yang menjadi pertanyaan besarku mengapa aku terlalu memikirkan Flow? Ada apa ini?
***
Kita masih bermain ice skating, walaupun sebenarnya tidak bermain, kita hanya berdiri di pinggiran sambil perpegangann pada besi yang di pasang di sekeliling area, Ann yang sering terjatuh terlihat mulai lelah, dan aku rasa dia mulai kedinginan, aku memaklumi singapura juga Negara tropis pasti Ann tidak terbiasa dengan suhu sangat dingin seperti ini, di tambah lagi iya hanya mengenakan pakaian tampa lengan dan rok pendek, aku berinisiatif melepas jaketku dan mengekannya kepada Ann.
“Loh ka kok di copot jaketnya?” Ann menatapku dengan wajah binggung ketika aku berdiri di belakangya hendak memakaikan jaketku kepadanya, wajah kami saling bertatapan dan sempat beberapa detik eyes contact, “deegg…..” tiba-tiba jantungku seperti terasa terhenti, aku tidak tau apa yang terjadi tapi rasanya sangat sulit sekali aku gambarkan. Aku segera membenahi fokusku dan memakaikan jaket itu di tubuh Ann.
”ka?…..ka Flow?”
“iya biar kamu gak kedinginan, kasian itu bibir kamu udah membiru gitu, lagian kamu sih pakai baju kurang bahan gitu hahaha”
“enak aja kurang bahan” jawab Ann sambil mengerutu. “kan aku pikir Jakarta itu panas ka makannya aku memakai baju ini lagi pula aku tidak tau kalau kaka akan mengajak ku ke tempat sedingin ini huuuuhhh” Ann menlanjutkan pembicaraannya sambil menyoraki aku.
Aku hanya bisa tertawa melihat tingkah Ann yang mengemaskan itu hahaha.
“eh tapi kok kaka bisa tau bibir aku berubah warna menjadi biru? Waaahh kaka diam-diam perhatiin wajah aku ya? Duh Ann jadi malu” Ann kembali berceloteh sambil mencolek pinggulku.
“hah apaan? Enggak kok, tadi kan kamu yang liatin muka aku makannya keliatan bibir kamu biru,” jawab ku mengaruk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal, aku menjadi salah tingkat akibat ketahuan menatap dia. Duh bodohnya diriku. “duuuhh kamu main asal tebak haha. Hati-hati kelamaan natap aku bisa jadi suka loh” aku berusaha membercandainya supaya iya lupa masalah yang tadi.
“aahhh enak aja enggak lah huuuhhh pede kamu ka” Ann menjawab pertanyaan ku sambil menjulurkan lidahnya. Oh Tuhan betapa imutnya anak ini.
Setelah puas dengan kebodohan yang kita lakukan di tempat ice skating aku mulai terasa lapar, aku melirik jam tanganku dan pantas saja sekarang sudah pukul 5 sore, tidak terasa waktu begitu cepat berjalan.
“Ann udah sore nih cari makan yuk sebelum pulang, aku takut kalau kita pulang kemalaman nantinya akan kejebak macet”
“yaudah ayuk ka, kita makan dimana?”
“liat aja dimana kaki ini bakal berhenti hahahah”
“huh dasar kaka aneh”
Kita berdua keluar dari arena ice skating dan mengembalikan peralatan yang tadi kita sewa dan bergegas mengenakan alas kaki kami masing masing.Entah bagaimana secara tiba-tiba aku mengandeng tangan Ann dan segera mengajaknya berjalan.
Saat perjalanan aku memperhatikan sepertinya Ann tidak masalah tangannya aku gandeng, aku mencoba melepasnya karena takut sebenarnya Ann tidak nyaman dengan tangannya yang aku pegang, tetapi di luar dugaan ku Ann malah mengenggam tanganku lebih kuat dari sebelumnya. Ann tiba-tiba menatap aku dan berbicaraa kepadaku “loh kenapa mau di lepasin ka? Disini ramai sekali, pegangin aku, aku takut lepas dari kaka dan akhirnya tengelam dalam keramaian ini dan menjadi hilang”
Haha aku pikir dia nyaman karena gengaman tanganku hanya karena takut hilang, tetapi wajar saja sekarang weekend dan mall taman anggrek terasa sangat ramai, dan jika di lihat dari postur tubuh Ann yang kecil pasti dia akan sangat mudah hilang jika tidakaku gandeng.
Sesampainya di tempat makan aku segera memesan makanan, dan Ann pun juga demikian.
Di sela-sela makan kami tiba-tiba Ann bertanya kepadaku.”hmnn ka bukannya kakak kelas 12 ya? Udah mau UN kan? Dan kata ka Rick besok ada TO, kok kakak malah main sama aku?”
“haha ini? Aku Cuma mau nepatin janji aku sama Rick semalam, kan dia meminta aku untuk temani kamu main di Jakarta.” Jawabku sambil mengaduk ice cream yang menjadi float minumanku.
“hanya itu? Berarti kaka terpaksa dong?”Ann menanggapi jawabanku dengan wajah bersalah dan sedikit sedih.
“eh enggak kok, aku Cuma bosen aja di suruh belajar terus, lagi pula kan TO gak ngaruh apa-apa sama sama nilai UN nanti” jawabku sambil berusaha memperbaiki suasana.
“hmnn………” jawab Ann dengan lesu.
“Ayolah kamu jangan bete gitu, kamu gak suka ya jalan sama aku?”
“eh bukannya gitu ka, aku cuma gak enak aja sama kaka, harusnya bisa fokus belajar, tapi gara-gara ada aku jadi mesti main temenin aku.”
“udah tenang aja, kamu kan temen aku jadi ya aku mesti ada disaat kamu butuh”
“heh memangnya kita temenan?” jawab Ann dan tiba-tiba mengangkat wajahnya menatap ku.
“tentu saja” jawabku singkat tapi sambil mengembangkan senyum.
“hahaha aku gak mau ah” jawab Ann sambil tertawa
“kalo begitu kamu sahabat ku. Deal” kataku lagi sambil memaksa menjabat tangannya.
“hahaha dasar curang itu pemaksaan namanya ka Flow” jawab Ann
***
***
Sesampainya aku dirumah Rick untuk mengantar Ann pulang, Ann segera turun dari mobilku.Kemudian dia kearah kaca mobilku dan mengetuknya.
“makasih ya ka hehe jangan kapok main sama aku” aku hanya menjawab Ann dengan tersenyum. Ann kemudian berjalan meninggalkan aku dan reddy, masuk kedalam gerbang tinggi itu.Aku menatapnya hinga iya lenyap di balik gerbang itu.Hari yang indah pikirku.
Aku memutar balik reddy sambil melirik kearah jam digital yang ada di dashboard mobilku ”mati gua……” aku menepuk keningku saat menyadari sekarang sudah pukul sembilan malan dan segera aku segera bergegas untuk pulang, karena ini terlalu larut malam untuk seorang anak perempuan berusia 16 tahun yang besok akan menghadapi TO, hahaha aku tertawa sendiri memikirkan alasan apa yang harus aku bilang ke mami nanti.
Tidak sampai satu jam akhirnya aku sampai di rumahku dan beruntungnya diriku mamiku sedang tidak berada dirumah jadi aku tidak perlu berbohong dan tidak menambah dosaku hahaha.
***
***
Flow terlihat asik dengan gadgetnya, apa dia juga seperti Dinda yang maniak twitter? Jangan-jangan dia main RP juga? Ah apa iya? Tidak mungkin Flow seperti itu, aku paham sekali anak itu tidak terlalu menyukai social media, lalu sedang apa dia? Apa jangan-jangan? Ah jangan berfikir seperti itu Mut, aku semangkin kacau dengan pikiranku, aku memilih tidak jadi masuk kelas dan duduk di taman untuk menenangkan pikiran anehku sambil menunggu bel berbunyi.
“woy jomblo, ngenes banget lo sendirian” tiba-tiba Dita dan Dinda mengagetkan ku dengan menepuk punggungku, aku sontak kaget dengan perlakuan mereka.
“sialan lu, hahaha gua jomblo juga elegan woy” jawabku sambil menaboki mereka balik.
“haha sakit Mut sakit, tenaga kuli amat si lo mukulinnya, dasar kuli” kata Dita sambil berusaha memegangi tanganku.
“by the way kok lo sendirian? Flow mana? Belum dating dia?” saut Dinda.
“kaga tau gua, gua langsung kesini tadi, refresh otak haha, butek gua belajar semaleman, kali ae gegara gua liat yang ijo-ijo pas ngerjain soal nanti langsung lancar haha” jawabku berbohong.
Tidak lama sesudah itu bel sekolah pun berbunyi, aku dan kedua sahabatku itu segera memasuki ruang ujian, tempat dudukku diagonal terhadap flow sedangkan Dinda tepat satu meja di belakangku, tapi sayang Dita berbeda ruangan dengan kita.
Hari ini kita akan TO bahasa Indonesia, yang selalu aku binggungkan dari aku SD sampai SMA bahasa Indonesia hanya belajar itu-itu saja, paragraph, kalimat baku, gagasan pokok, dan lain-lain, tapi kenapa bahasa Indonesia salah satu mata pelajaran yang sepertinya mustahil untuk mendapatkan nilai 10. Dan setahu ku di Indonesia sendiri nilai sempurna yang sering di dapatkan seperti matematika dan bahasa Inggris. Ini cukup aneh menurutku, padahal bahasa Indonesia adalah bahasa pergaulan kita sehari-hari. Entahlah itu mungkin rahasia Illahi.
“jangan pelit lu ya” tiba-tiba Flow memulai pembicaraan.
“hmn” jawabku malas sambil mengeluarkan peralatan ujianku. Kemudian aku berdiri bersiap meninggalkannya untuk menaruh tas ke luar.
“mut sekalian dong” Dinda tiba-tiba melempar tasnya kepadaku, haha metal juga ini orang, untung tasnya kosong karena ia hanya membawa perlengkapan ujian jadi aku tidak terlalu kagok untuk menangkap tasnya.
“mut gua juga dong” Flow memanggilku juga, tetapi aku tidak menoleh sedikitpun kepadanya, aku langsung meninggalkannya keluar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar